Monday, August 3, 2015

Laundry Jember | Formula Proses Pencucian

Notaris Lumajang Terpercaya Share:
BozLaundry.Blogspot.Com – Nah di artikel kedua kali ini, kita akan bahas mengenai Proses Pencucian. Buat yg ketinggalan kereta bisa baca artikel sebelumnya di Laundry Jember Kiloan.

Proses pencucian dlm bisnis laundry tidaklah mudah. Ada berbagai teknik yg kompleks dg formula yg berbeda-beda unik sesuai dg jenis material / kain, tingkat kekotoran dan noda (stains), yg harus dipelajari untuk menghasilkan “proses pencucian maksimal”.

Laundry Jember Proses Cuci

Pada mesin cuci sudah terprogram berbagai tombol Wash formula yg merupakan program pencucian yg telah diatur dan dikondisikan secara permanen berdasarkan tiga kriteria diatas dengan pengaturan berbagai macam bahan seperti berikut :
Obat pembersih (chemical).
Ketinggian air (water level)
Suhu (temperature)
Operasional (operations)
Peralatan (equipment)

Ada 4 proses yg harus dilalui dalam proses pencucian, yaitu ;

1. PELEPASAN KOTORAN (SOIL REMOVAL)

Tujuan dari “proses pelepasan kotoran” ialah untuk melepas dan mengangkat kotoran yang menempel pada material setelah melalui proses Spotting (diluar mesin cuci). Proses ini merupakan tahap awal dalam proses pencucian yg meliputi :

Pembasahan (Flush)
Flush dapat dilakukan lebih dari sekali dalam proses pelepasan kotoran. namun pada dasarnya flush merupakan proses melarutkan kotoran dengan air. Pada proses ini wash formula sudah bekerja untuk melepaskan kotoran dan alkalinya untuk memaksimalkan proses penghilangan noda .

Pre-wash (Break)
Break merupakan tahap pencucian awal atau tambahan untuk tingkat kotoran yang lebih berat. Pada proses pencucian yang menggunakan break, tahap ini merupakan tahap pertama dengan penambahan alkaliatau additive lainnya.

Main Wash (Suds)
Tahap suds merupakan proses pencucian yang sesungguhnya. Chemical yang dalam deterjen OxyBleach(www.deterjenindonesia.com) yang digunakan pada proses suds adalah :
Water Conditioner
Menekan dan memaksimalkan efek dari material “Hard Water(Zat Kapur)” untuk mendapat proses pembersihan yang maksimal.
Wetting Agent / Surfactant
Mengakibatkan chemical dapat menembus serat kain lebih dalam serta akan mengikat kotoran dan mengeluarkannya dari serat kain menuju air pencucian.

Soil Suspending Agent
Memegang kotoran lepas dalam air pencucian sehingga terbuang melalui saluran pembuangan (drain) dan tidak kembali ke serat kain.

Alkalis
Alkalis membantu memisahkan kotoran yang mengumpul (banyak) menjadi bagian-bagian yang sangat kecil sehingga mudah dicuci atau lepas dari serat kain. Alkalis bekerjasama dengan wetting agent, water conditioner dan soil suspending agent saling membantu satu sama lain sehingga hasil pencucian menjadi maksimal.

Optical Brightener (OBA)
Menjadikan kain putih menjadi lebih cerah, warna putih lebih cerah disebabkan oleh perubahan sinar ultra violet yang tidak tampak oleh mata (invisible) menjadi tampak (visible)

2. PELEPASAN NODA (STAINS REMOVAL) KHUSUS PAKAIAN/LINEN BERWARNA PUTIH POLOS

Proses penghilangan noda (stains removal) umumnya berlangsung 7 – 10 menit dengan memakai bleach (pemutih) khusus linen putih, sedangkan detergent hanya mampu melepaskan kotoran. Bleach terdiri dari dua jenis yaitu : Oxygen (Oxybooster) dan Chlorine Bleach, dengan cara kerjanya mengubah warna noda menjadi tidak tampak (discoloration).

Penggunaan bleach ini tegantung dari kebutuhan operasiaonal laundry dan jenis noda, yaitu :
Clorine bleach ; temperatur air dalam mesin berkisar 60 – 65 derajat celcius dengan PH antara 10.2 – 10.8 sedangkan Oxygen bleach umumnya memerlukan suhu dan PH yang lebih tinggi untuk mengaktifkan oxygen bleach sekitar 70 – 80 derajat celcius dan PH 11 – 11.5.
Setelah proses pelepasan kotoran dan noda, maka kain akan menjadi bersih. Bleach yang tertinggal di kain harus dihilangkan dengan pembilasan, Sour merupakan jenis chemical yang digunakan untuk melepaskan / menetralisir sisa bleach dalam jumlah besar.

3. RINSING

Rinsing merupakan proses melepaskan sisa chemical dan kotoran dari cucian. Apabila sisa-sisa kotoran tersebut tidak terbilas dengan baik, maka sisa chemical tersebut menyebabkan terjadinya pemudaran warna pada kain selama proses finishing. Chemicals seperti sour dapat digunakan pada proses ini.

4. FINISHING

Pelembut kain (softener) juga ditambahkan untuk menghasilkan kain yang lembut, menurunkan static electricity dan meningkatkan pelepasan air dari kain selama proses extraction. Dalam proses ini, chemical lainnya dapat juga ditambah antara lain : disinfectant, kanji, dll.

Apabila kita menggabungkan keempat tahapan diatas, maka kita telah memiliki proses pencucian yang lengkap.

Published by Notaris Lumajang Terpercaya

Jangan Terlalu Pusing dengan "Pengin Jadi Apa di Masa Depan ?" Cukup Lebihi Dirimu Sendiri dalam Tiap-tiap Hari.
Follow us Google+.

0 comments:

Get Updates in your Email
Complete the form below, and we'll send you our best of articles.

Deliver via Boz Laundry

Contact

TOP